Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
GEOSTRATEGI
INDONESIA
Disusun
Oleh
Kelompok 8
1. Sri Utami
2. Filma Aditya
3. Elisa Mayang Sari
4. Reska Permatasari
5. Indah Permatasari
Dosen
Pengasuh
Drs.Loman
Bolam, M.Si.
Universitas Sriwijaya
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Tahun
Ajaran 2014/2015
Kata
Pengantar
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah Swt, Tuhan Semesta Alam yang telah memberi rahmat dan karunia
sehat, sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan membahas tentang Geostrategi Indonesia dengan tepat waktu. Shalawat dan salam tetap
kita agungkan kepada junjungan nabi besar, nabi Muhammad Saw, beliau adalah
tokoh idola, suri tauladan yang berpengaruh besar di seluruh dunia sampai akhir
zaman.
Kami sangat menyadari saat
pengerjaan makalah ini masih terdapat kesulitan dalam penyusunan dan
penyampaian pemikiran, tetapi itu semua bisa dikerjakan dengan sebaik mungkin.
Ucapan terimakasih kepada dosen pengasuh Bapak Drs. Loman Bolam, M.Si yang
telah membimbing dan memberi motivasi kepada kami dalam pengerjaan makalah
pendidikan kewarganegaraan ini.
Semoga
makalah ini memberikaninformasi bagi pembaca dan dapat bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan kita semua.
Palembang,
3 Maret 2015
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak negara yang memperoleh
kemerdekaannya karena perjuangan rakyat mereka yang gigih mencapainya. Negara
itu akan tetap berdiri apabila tetap selalu dijaga dan dipertahankan oleh
seluruh rakyat bersama pemerintahannya. Demikian juga dengan Indonesia. Mampukah
rakyat Indonesia menjaga dan mempertahankan ketuhanan dan kelangsungan hidup
negara kesatuan Republik Indonesia?
Dalam perjuangan mencapai cita-cita
atau tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai
ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat
menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan,
keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau
situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak
statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya.
Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai
dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan
sifat dinamika pada ketahanan nasional. Kata ketahanan nasional telah sering
kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian geostrategi dan geostrategi Indonesia
2.
Mengetahuai
pengertian dan konsepsi ketahanan nasional
3.
Mengetahui
pendekatan
asta gatra dalam ketahanan nasional
C.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian geosrategi dan geostrategi Indonesia itu sendiri?
2.
Apa
pengertian ketahanan nasional dan konsepsi ketahanan nasional?
3.
Bagaimana
pendekatan
asta gatra dalam ketahanan nasional?
PEMBAHASAN
A. Geostrategi
1. Pengertian Geostrategi Secara Umum
Geostrategi
adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan
konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam merumuskan
strategi perlu memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk, sumber daya
alam, lingkungan regional maupun internasional.
Geostrategi
juga merupakan cabang dari geopolitik yang berurusan dengan strategi.
Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi
dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam
merumuskan strategi perlu memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk,
sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional.
Geostrategi
diartikan sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara (Poernomo, 1972), yang
pada awalnya diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer. Hal ini
tentunya berkaitan dengan arti strategi itu sendiri, yaitu ilmu atau seni
tentang jenderal (the art of generalship). Strategi itu sendiri semula
banyak dikembangkan oleh kaum militer, yakni bagaimana memenangkan perang.
Namun kini istilah strategi lebih popular pula di kalangan ekonom, industialis,
bahkan para ahli pendidikan. Jadi pemikiran strategi kini diartikan bagaimana
kita akan memenangkan pasar untuk keperluan produk kita dan sekaligus untuk
meyakinkan kita bahwa bahan baku lebih terjamin lebih lama (sampai lebih dari
20 tahun) dari awal perhitungan kita, serta bagaimana kita menggunakannya
seefektif mungkin (Pearson, 1990: 2).
Geostrategi
diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat. Sir Balford
Mackinder (1861-1947), guru besar geostrategi indonesia Universitas London
teori yang dikembangkannya tentang “geostrategi continental”, merupakan
teori yang saat ini digunakan oleh negara-negara maju maupun negara-negara
berkembang (Suradinata, 2005:10).
Berdasarkan
keterangan di atas, maka lebih lanjut geostrategi didefinisikan sebagai
kebijakan untuk menentukan sarana-sarana, untuk mencapai tujuan politik dengan
memanfaatkan konstelasi geografi. Sebagai akibatnya geostrategi menjadi upaya
menguasai sumber daya untuk tujuan kelangsungan hidup bangsa
2.
Pengertian Geostrategi Indonesia
Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan
konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan,
dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Konsepsi
geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 16
Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima defile Angkatan Perang
(militer) dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang belum/tidak
diduduki Belanda (Basry, 1995: 50-51). Namun sayangnya gagasan beliau
kurang/tidak dikembangkan oleh para pejabat bawahan karena seperti kita ketahui
wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948. Setelah pengakuan
kemerdekaan pada tahun 1950 garis besar pembangunan politik kita adalah “nation
and character building”, yang sebenarnya merupakan pembangunan jiwa bangsa.
Dapat pula
dikatakan bahwa geostrategi indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi
geografi indonesia untuk tujuan politik dan hal itu secara rinci dikembangkan
dalam pembangunan nasional (Suradinata, 2005:33; Armawi, 2005:1).
B.
Ketahanan Nasional
1.
Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Nasional
a.
Manusia Berbudaya
Manusia
dikatakan makhluk sempurna karena memiliki naluri,kemampuan berfikir, akal dan
keterampilan,senantiasa berjuangan mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan
kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi materil dan spiritual. Manusia
berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan agama, ideologi,
politik, ekonomi, sosial, seni/budaya, IPTEK dan HANKAM.
b.
Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan
Ideologi Negara
Tujuan
nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi
dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan
masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap
menghadapi.
1.
Pengertian
Ketahanan Nasional
Ketahanan
nasional adalah
kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam.
Pengertian konsepsi ketahanan nasional
adalah konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang dan serasi dalam kehidupan nasional yang melingkupi seluruh aspek
kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan
Nusantara.
Dari uraian diatas maka dapat diambil dua hakikat pokok dari Ketahanan
Nasional Indonesia yaitu :
a. Hakikat Ketahanan
Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b. Hakikat Konsepsi
Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi, dan seimbang dalam seluruh
aspek kehidupan nasional.
2.
Asas
Ketahanan Nasional
a. Asas Kesejahteraan dan Keamaan
;
Tingkat kesejahteraan dan keamanaan yang
dicapai dalam kehidupan nasional merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional.
b. Asas Komprehensif Integral
; Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh, dan
terpadu.
c. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas
ke Luar ; Mawas kedalam ditujukan
untuk menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai
kemandirian, tetapi tetap membuka diri
terhadap perkembangan dunia. Mawas ke luar ditujukan untuk mengantisipasi dan
berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan memerima
kenyataan adanya interaksi dan pengaruh perkembangan dunia.
d.
Asas Kekeluargaan ;
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa, dan tanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas
kekeluargaan mengakui adanya perbedaan yang dikembangkan secara serasi dalam
hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik.
3. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Mandiri
Percaya
pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian.
Dinamis
Berubah tergantung pada situasi dan kondisi
bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.
Wibawa
Pembinaan
ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi
faktor yang diperhatikan pihak lain.
Konsultasi dan Kerjasama
Sikap
konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
4. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional
pada Kehidupan Bernegara
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan
antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1.Aspek Alamiah
(Statis)
a.Geografi
b.Kependudukan
c.Sumber kekayaan alam
a.Geografi
b.Kependudukan
c.Sumber kekayaan alam
·
Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi
merupakan suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan
motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai
yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan
kehidupan manusia. Suatu ideology bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah
dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
·
Pengaruh Aspek Politik
Politik
berasal dari kata politics dan atau
policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan. Politik di
Indonesia terbagi menjadi dua yaitu politik dalam negeri dan politik luar
negeri.
·
Pengaruh Aspek Ekonomi
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu
negara akan member corak terhadap kehidupan ekonomi negara yang bersangkutan.
Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat
peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian
sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka
terhadap pengaruh-pengaruh dari luar
Wujud ketahanan ekonomi tercermin
dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi sosial dengan daya saing tinggi dan mewujudkan
kemampuan rakyat.
·
Pengaruh Aspek Sosial Budaya
1. Sosial
Sosial adalah pergaulan
hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan
senasib, solidaritas yang merupakan pemersatu.
2. Budaya
Budaya
adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cita rasa dan
karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung
penggerak kehidupan.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan
bangsa Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang
memiliki sifat-sifat dasar :
a. Religius
b. Kekeluargaan
c. Hidup
serba selaras
d. Kerakyatan
Wujud
ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi
sosial budaya yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam
kehidupan yang serba selaras dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi
budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
·
Pengaruh Aspek Hankam
Pertahan keamanan Indonesia; Kesemesataan daya upaya
seluruh rakyat Indonesia sebagai suatu sistem ketahanan keamanan negara dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan
bangsa dan negara RI.
Pertahanan dan keamanan RI dilaksanakan dengan
menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan
masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan
satu fungsi utama dari pemerintahan dan negara RI dan TNI dan POLRI sebagai
intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dalam rangka mewujudkan ketahanan
nasional indonesia.
C. Astagatra
dalam Ketahanan Nasional Indonesia
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia
diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan
unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang
terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
1) Trigatra adalah aspek alamiah yang
terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
2) Pancagatra
adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
Unsur-unsur
tersebut dianggap mempengaruhi negara dalam hal mengembangkan kekuatan
nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
bersangkutan.
Dalam
praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat kita ketahui melalui pengamatan
atas delapan gatra yang sudah disebutkan diatas. Sedangkan lemah/menurunnya
tingkat ketahanan nasional akan menurunkan kemampuan bangsa dalam menghadapi
ancaman kekuatan yang terjadi.
1. Aspek
Trigatra (tiga aspek alamiah)
Trigatra
(Tiga aspek alamiah) adalah aspek-aspek suatu negara yang sudah melekat pada
negara itu. Oleh karena itu unsur-unsurnya tidak sama dalam tiap negara.
Trigatra meliputi Geografi, Kekayaan alam, dan Kependudukan.
a.
Geografi
Geografi
suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan bumi yang dapat dibedakan
antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan memberikan gambaran
tentang karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.
Menurut
letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang berada di
daratan, di lautan, atau keduanya.
1) Negara yang
dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan atau serba
benua.
2) Negara
dikelilingi lautan. Dapat dibedakan dalam :
·
Negara kepulauan (Archipelagis state) adalah suatu
negara yang bersifat kepulauan (Archipelago)
·
Negara pulau
(Island state), berbeda dengan negara kepulauan. Pada negara pulau unsur darat
lebih besar daripada unsur laut.
·
Negara mempunyai bagian wilayah yang bersifat
kepulauan. Negaranya sendiri bersifat negara daratan, tetapi mempunyai suatu
bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Ini tidak dapat disamakan dengan Negara
kepulauan.
·
“Circume marine” state adalah negara yang komponennya
hanya dapat dicapai melalui transportasi laut.
b.
Kekayaan
alam
Kekayaan
alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi,
di laut, dan di udara dalam wilayah suatu negara yang
dapat diperinci sebagai berikut :
a. Kekayaan
alam yang digolongkan dalam :
1. Kekayaan alam hewani (fauna)
2. Kekayaan alam nabati (flora)
3. Kekayaan alam mineral (tambang)
b. Sifat kekayaan alam
·
Dapat diperbaharui (hutan, hewan, dll)
·
Tidak dapat diperbaharui (mineral)
c. Keberadaan kekayaan alam
·
Diatmosfir (oksigen, sinar matahari dll)
·
Di permukaan bumi (fauna dan flora)
·
Di dalam bumi (barang tambang)
Sifat khusus kekayaan
alam di bumi ini distribusinya tidak merata dan tidak teratur, sehingga ada
negara yang kaya dan Negara yang miskin akan kekayaan alam. Perbedaan akan
kekayaan alam ini menyebabkan adanya ketergantungan antara negara yang satu
dengan negara lainnya yang dapat menimbulkan problema hubungan internasional
yang kompleks. Bila kebutuhan suatu negara tidak terpenuhi, maka negara
tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dari negara lain
dengan berbagai cara.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut itulah sering timbul masalah-masalah
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Pemanfaatan kekayaan alam yang
tidak produktif akan mengundang campur tangan negara lain terutama dari negara
industry yang membutuhkan bahan baku bagi industrinya. Oleh karena itu perlu
dibina kesadaran nasional untuk memanfaatkan kekayaan alam sebaik-baiknya,
sehingga tercapai nilai guna yang maksimal bagi kesejahteraan dan keamanan
nasional.
c. Kependudukan
Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia adalah
faktor penentu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan disuatu negara. Dengan
kata lain manusia yang tinggal di suatu negara akan menentukan apa yang akan
dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional, dalam arti manusialah yang
akan mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan suatu negara.
Masalah yang berkaitan dengan kependudukan adalah :
a) Jumlah
penduduk
Apabila jumlah penduduk bertambah akan bertambah pula jumlah tenaga kerja yang
akan dapat dimanfaatkan untuk produksi dan dapat meningkatkan kesejahteraan
kerja dan peningkatan keterampilan kerja agar kapasitas berproduksi
meningkat, sebab bila tidak, maka akan menambah pengangguran dengan segala
dampaknya akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
b) Komposisi
penduduk
Komposisi penduduk menurut umur banyak mempengaruhi Ketahanan nasional karena
jika di presentase kelompok umur terbesar pada umur produktif maka hal ini
berarti akan dapat meningkatkan ketahanan nasional tetapi jika yang terbesar
kelompok umur non-produktif maka akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
c) Penyebaran
penduduk
Penyebaran penduduk
akan akan sangat besar pengaruhnya terhadap penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan nasional, karena penyebaran penduduk akan berpengaruh langsung
terhadap penyediaan tenaga kerja untuk mengelolah kekayaan alam.
Namun
pada kenyataan manusia ingin selalu bertempat tinggal di daerah yang
memungkinkan jaminan kehidupannya yang maksimal, hal ini menyebabkan adanya
daerah padat dan daerah jarang penduduknya. Untuk menyebarkan penduduk tersebut
pemerinah berupaya dengan melaksanaka program transmigrasi dan penyebaran pembangunan
pusat industry dan sebagainya, dan diharapkan usaha tersebut akan dapat meningkatkan
ketahanan nasional.
2. Aspek Panca
Gatra (lima aspek sosial)
Panca Gatra
meliputi Gatra Geologi, Gatra Politik, Gatra Ekonomi, Gatra Sosial Budaya,
Gatra Pertahanan Keamanan.
1.
Gatra Ideologi
Ideologi adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran atau doktrin yang dijadikan dasar serta member arah dan tujuan
yang ingin dicapai di dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan, hambtan dan tantangan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tidak langsung
membahayakan kelangsungan hidup ideologi suatu bangsa.
2.
Gatra Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan, dan oleh kekuasaan karena itu masalah politik selalu
dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada di tangan
pemerintah. Pemerintah akan menentukan system politik yang tepat untuk
dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan nasionalnya.
3.
Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyrakat di dalam
pengelolaan faktor produksi (sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi
dan manajemen) dan distribusi barang dan jasa hasil produksi demi kesejahteraan
rakyat, baik fisik maupun mental spiritual.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas
produksi (barang dan jasa) serta meningkatkan kelancaran distribusi (barang dan
jasa) secara merata ke seluruh wilayah negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kethanan ekonomi, antara lain :
Bumi dan Sumber Alam, meliputi :
·
Tenaga kerja
·
Modal
·
Industrialisasi
·
Teknologi
·
Hubungan
ekonomi luar negeri
·
Prasarana
·
Manajemen
4.
Gatra Sosial Budaya
Istilah sosial budaya menunjukkan dua segi kehidupan bersama dari manusia,
yaitu segi kemasyaralatan dan segi kebudayaan.
1) Kemasyarakatan
Untuk memelihara kelangsungan hidupnya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
maka manusia harus hidup berkelompok dan berhubungan dengan lingkungannya,
dengan kata lain harus bermasyarakat (bekerjasama satu dengan lainnya). Hidup
bermasyarakat akan lebih baik bila diwadahi dalam suatu organisasi dan
kehidupan diatur dalam suatu tertib social yang dapat menampung semua aspirasi
seluruh warganya.
2) Kebudayaan
Budaya adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat dimanifestasikan dalam
tingkah laku yang sudah melembaga. Tingkah laku masyarakat kebudayaan tercipta
karena faktor yaitu :
a)
Organ
biologis manusia dalam arti kebutuhan hakiki manusia
b)
Lingkungan
alam yang melahirkan kebiasaan manusia yang hidup disuatu daerah
c)
Lingkungan
sejarah
d)
Lingkungan
psikologis
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan di bidang social budaya adalah :
a.
Tradisi
b.
Pendidikan
c.
Kepemimpinan
Nasional
d.
Tujuan
Nasional
e.
Kepribadian
Nasional
5.
Gatra
Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan (Hankam) adalah upaya rakyat semesta dengan angkatan
bersenjata TNI/POLRI sebagai intinya mempertahankan dan mengamankan bangsa dan
Negara serta hasil perjuangannya. Pertahanan keamanan adalah merupakan salah
satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan
untuk mencapai keamanan bangsa dan Negara serta hasil perjuangannya.
Upaya meningkatkan ketahanan nasional di bdang Hankam adalah peningkatan
partisipasi seluruh rakyat an seluruj kekuatan nasional sesuai fungsi dan
profesinya dalam upaya bela negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang Hankam adalah :
a.
Doktrin
b.
Wawasan
nasional
c.
Sistem
hankam
d.
Kondisi
geografis negara
e.
Manusia
f.
Integrasi
TNI/POLRI dan rakyat
g.
Pendidikan
dan kewarganegaraan
h.
Material
i.
Ilmu dan
teknologi
j.
Manajemen
k. Pengaruh
luar negeri
l.
Kepemimpinan
C. Hubungan
antar Gatra-gatra Ketahanan Nasional
1.
Hubungan
antar Gatra dalam Tri Gatra :
a.
Hubungan
antara Geografis dengan kekayaan alam :
1. Lokasi dan
posisi geografis,akan menentukan jenis kekayaan alam yang dikandungnya.
2.
Lokasi
geografis yang mengandung sumber kekayaan alam, menentukan pengelolaan dan
distribusinya.
3.
Pengelolaan
kekayaan alam dan distribusinya, sangat bergantung geografisnya.
b.
Hubungan
antar Gatra Geografis dengan Kemampuan Penduduk :
1.
Mata
pencaharian penduduk erat dengan lokasi, posisi, dan kondisi geografis.
2.
Adat
istiadat penduduk, banyak dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat tinggalnya.
3. Tingkat
kesejahteraan penduduk sangat bergantung kepada kemampuan penduduk dalam
memanfaatkan lokasi dan posisi geografisnya.
c.
Hubungan
antar Kekayaan Alam dengan Kemampuan Penduduk :
1.
Taraf hidup
pendudu, sangat dipengaruhi oleh kecerdasan, keterampilan dan ketangkasan
penduduk dalam mengelolah kekayaan alam.
2.
Kekayaan
alam akan bermanfaat, jika dikelola penduduk yang kemampuan ilmu pengetahuan
dan teknologi maju.
3.
Distribusi
penduduk ke tempat sumber kekayaan alam, akan lebih meningkatkan taraf
hidupnya.
2.
Hubungan
antar Gatra dalam Panca Gatra
a.
Hubungan
antara ideologi dengan politik :
1.
Ideologi
nasional akan mempengaruhi sistem politi nasional.
2.
Ideologi
nasional merupakan sumber inspirasi alam menyusun perundang-undangan negara
atau politik nasional.
3.
Ideology
nasional merupakan penentu supra dan struktur politik dalam menentukan
keputusan politik bagi pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa.
b. Hubungan
antara Ideologi dengan ekonomi :
1. Ideologi
nasional menentukan system perekonomian yang dianut bangsa dan negara.
2. Ideologi
nasional mempengaruhi hubungan industrial Pancasila dengan hubungan pengusaha
dan buruh.
3. Ideologi
nasional melandasi cara berfikir penduduk dalam menentukan produksi dan
distribusinya.
c.
Hubungan
antara ideologi dengan social budaya :
1. Ideologi
nasional mempengaruhi bentuk hubungan sosial antar penduduk di suatu negara.
2. Ideologi
nasional sangat mempengaruhi produk dan bentuk kehidupan sosial budaya suatu
bangsa.
d.
Hubungan
antara Ideologi dan Hankam :
1.
Ancaman
terhadap negara, pada umumnya diarahkan untuk meniadakan ideologi negara.
2.
Ideologi dan
Hankam menentukan sistem Hankam Indonesia.
e.
Hubungan
antara Politik dengan Ekonomi :
1. Tingkahlaku
pilitik bangsa dapat terpengaruh oleh tingkat ekonomi bangsa.
2. Keputusan
politik pemerintah dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
f.
Hubungan
antara Politik dengan Sosisl Budaya :
1.
Situasi
politik negara akan mempengaruhi pembangunan sosial budaya bangsa.
2.
Tingkahlaku
politik bangsa dipengaruhi oleh faktor kehidupan sosial budaya (kecerdasan,
ketaatan, keakraban, dll)
g. Hubungan
antara Politik dengan Hankam :
1. Situasi
politik negara sangat besar pengaruhnya terhadap stabilitas keamanan.
2. Keadaan
politik yang stabil dan dinamik, memberi rasa aman, terlaksananya pembangunan
nasional dan ketahanan nasional secara mantap.
3. Sistem
politik yang berjalan di suatu negara, mempengaruhi sistem Hankam negara
tersebut.
h.
Hubungan
antara Ekonomi dengan Sosial Budaya :
1.
Kemegahan
sosial budaya bangsa, mencerminkan tingkat kesejahteraan fisik dan mental.
2.
Tingkat
kemakmuran ekonomi suatu bangsa, mempengaruhi tingkahlaku sosial dan perkembangan
budaya bangsa.
i.
Hubungan
antara Ekonomi dengan Hankam :
1.
Stabilitas
keamanan mempengaruhi kelancaran pembangunan nasional.
2.
Tingkat
kemampuan ekonomi bangsa mempengaruhi pembangunan Hankam.
j.
Hubungan
antara Sosial Budaya dengan Hankam :
1.
Stabilitas
keamanan yang mantap, memberi kesempatan untuk pembangunan sosial budaya
(parawisata, kesejahteraan dll)
2. Keadaan
sosial budaya yang timpang dan kontadiksi, dapat menibulkan ketegangan sosial
budaya yang akhirnya dapat berkembang menjadi revolusi sosial yang membahayakan
ketahanan nasional.
3.
Hubungan
antara Tri Gatra dengan Panca Gatra :
1. Kekuatan dan
kelemahan aspek Tri Gatra sangat berpengaruhterhadap kehidupan pada aspek Panca
Gatra dan sebaliknya.
2. Ketahanan
nasional yang bulat dan utuh, di dalamnya terkandung hubungan erat antar gatra
dalam seluruh kehidupan nasional.
3. Aspek Tri
Gatra dan Aspek Panca Gatra berhubungan secara holistik-sinergistik, artinya
kedua aspek tersebut saling bergantung, saling mengisi dan saling mengikat
secara terpadu.
D. Hakekat
Ancaman Asta Gatra
1. Ancaman
Unsur Tri Gatra
a) Lokasi dan
Posisi Geografis negara :
1. Dampak
lingkungan yang mengkibatkan polusi udara, polusi air, polusi suara, polusi
bumi, polusi bau dan polusi rumah tangga.
2. Keterbukaan
posisi geografisindonesia dari segala penjuru dunia, yang dapat membuka
kerawanan dari berbagai Negara.
b) Keadaan dan
Kekayaan alam Indonesia :
1.
Masih kurangnya
modal untuk mengelolah kekayaan alam dan keterampilan penduduk yang masih
relative kurang.
2.
Kesediaan
tenaga ahli luar negeri yang ingin mengelolah/menggali sumber kekayaan alam
kita.
c) Kependudukan
:
1. Penyebaran
penduduk ke seluruh wilayah Indonesia dan kepadatan penduduk yang belum merata
di wilayah luar Jawa, menyebabkan kerawanan perbatasan dengan negara tetangga.
2. Masih
kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat kita terhadap fungsi dan makna
ketahanan nasional bagi bangsa Indonesia.
2. Ancaman Unsur Panca Gatra
a) Ideologi :
1. Masih adanya
sikap sekelompok masyarakat kita yang belum menerima Pancasila sebagai
satu-satunya asas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Tindakan
para pejabat negara kita yang overacting terhadap pelaksanaan Pancasila dan
demokrasi Pancasila.
3. Usaha-usaha
para penganut PKI dan anteknya yang ingin merubah pancasila dengan ideologi
komunis.
b) Politik :
1. Adanya usaha
penyimpangan dari kelompok tertentu yang tidak setuju dengan sistem politik
demokrasi Pancasila.
2.
Kegiatan
oknum organisasi peserta pemilu (OPP) yang menyebarkan isyu-isyu bahwa sistem
politik kita tidak demokratis.
3.
Kegiatan
provokator dalam Pemilu, yang tidak melaksanakan Pemilu secara tanggungjawab.
4.
Masih adanya
sikap sekelompok tertentu, yang belum memahami tentang kehidupan politik
Indonesia.
c) Ekonomi :
1.
Tingkat atau
kualitas para pekerja Indonesia (TKI) yang masih rendah.
2.
Masih
keterbatasan kemampuan modal perekonomian kita.
3.
Adanya
kegiatan kelompok ekonom mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa
memperhatikan kepentingan rakyat.
4.
Masih adanya
penerapan sistem ekonomi lain yang tidak diterapkan di Indonesia oleh golongan
atau kelompok tertentu.
d) Sosial
Budaya :
1.
Masih adanya
oknum yang menerapkan konsep individualis yang mengorbankan orang lain.
2.
Beredarnya
kaset video biru yang tidak terkontrol, yang menunjukkan kesenangan dan
perilaku budaya dan adat asing, sehingga dapat merusak moral bangsa.
3.
Keengganan
generasi muda, untuk mempelajari budaya asli daerahnya dan budaya nasional.
4.
Adat
istiadat daerah yang tidak menunjang pembangunan nasional.
e) Hankam :
1. Adanya
kegiatan kelompok ekstrim yang menghasut masyarakat untuk menentang
pemerintahan yang sah.
2. Usaha-usaha
sisa-sisa G.30.S/PKI yang mempengaruhi rakyat Indonesia untuk tidak mau
melaksanakan Siskamling.
3. Sikap
masyarakat tertentu yang melimpahkan urusan keamanan kepada aparat keamanan
saja.
4. Tindakan
agressor/intervensi dari negara lain terhadap negara kita.
PENUTUP
Kesimpulan
Geostrategi
didefinisikan sebagai kebijakan untuk menentukan sarana-sarana, untuk mencapai
tujuan politik dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sebagai akibatnya
geostrategi menjadi upaya menguasai sumber daya untuk tujuan kelangsungan hidup
bangsa.
Geostrategi
Indonesia diwujudkan melalui konsep ketahanan nasional yang bertumbuh pada
perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam
ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia
dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
Unsur-unsur
tersebut dianggap mempengaruhi negara dalam hal mengembangkan kekuatan
nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
bersangkutan.
DAFTAR
PUSTAKA
Loman, Bolam.
2014. Bahan Ajar Pendidikan
Kewarganegaraan. Palembang : Univesitas Sriwijaya.
Penyusun Buku Ajar
MPK.2010.Pendidikan Kewarganegaraan.Indralaya:
Unit Pengembangan Teknis-MPK Universitas Sriwijaya.
Kasmar,Siti,2013.Geostrategi. [online]. rantie.blogspot.com/2013/04/pendidikan-kewarganegaraan
geostrategi.html. diakses 29 maret 2015
Ismail, Asri. 2013. ketahanan nasional Indonesia dan Astagatra.[online].https://www.lifeeducation09.com/2013/01/ketahanan-nasional-Indonesi-dan-astagatra_1915.html.
diakses 30 maret 2015
0 komentar:
Posting Komentar