Senin, 04 Mei 2015

Geostrategi Indonesia

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
GEOSTRATEGI INDONESIA


  Disusun Oleh

Kelompok 8

1. Sri Utami
2. Filma Aditya
3. Elisa Mayang Sari
4. Reska Permatasari
5. Indah Permatasari 



Dosen Pengasuh
Drs.Loman Bolam, M.Si.

Universitas Sriwijaya
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Tahun Ajaran 2014/2015
Kata Pengantar



KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah Swt, Tuhan Semesta Alam yang telah memberi rahmat dan karunia sehat, sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan membahas tentang Geostrategi Indonesia dengan tepat waktu. Shalawat dan salam tetap kita agungkan kepada junjungan nabi besar, nabi Muhammad Saw, beliau adalah tokoh idola, suri tauladan yang berpengaruh besar di seluruh dunia sampai akhir zaman.
            Kami sangat menyadari saat pengerjaan makalah ini masih terdapat kesulitan dalam penyusunan dan penyampaian pemikiran, tetapi itu semua bisa dikerjakan dengan sebaik mungkin. Ucapan terimakasih kepada dosen pengasuh Bapak Drs. Loman Bolam, M.Si yang telah membimbing dan memberi motivasi kepada kami dalam pengerjaan makalah pendidikan kewarganegaraan ini.
            Semoga makalah ini memberikaninformasi bagi pembaca dan dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan kita semua.


           
                                                                                    Palembang, 3 Maret 2015


                                   

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Banyak negara yang memperoleh kemerdekaannya karena perjuangan rakyat mereka yang gigih mencapainya. Negara itu akan tetap berdiri apabila tetap selalu dijaga dan dipertahankan oleh seluruh rakyat bersama pemerintahannya. Demikian juga dengan Indonesia. Mampukah rakyat Indonesia menjaga dan mempertahankan ketuhanan dan kelangsungan hidup negara kesatuan Republik Indonesia?
Dalam perjuangan mencapai cita-cita atau tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional. Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian geostrategi dan geostrategi Indonesia
2.      Mengetahuai pengertian dan konsepsi ketahanan nasional
3.      Mengetahui pendekatan asta gatra dalam ketahanan nasional

C.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian geosrategi dan geostrategi Indonesia itu sendiri?
2.      Apa pengertian ketahanan nasional dan konsepsi ketahanan nasional?
3.      Bagaimana pendekatan asta gatra dalam ketahanan nasional?


PEMBAHASAN

A.    Geostrategi

1.      Pengertian Geostrategi Secara Umum

Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional. 
Geostrategi juga merupakan cabang dari  geopolitik yang berurusan dengan strategi. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional.
            Geostrategi diartikan sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara (Poernomo, 1972), yang pada awalnya diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer. Hal ini tentunya berkaitan dengan arti strategi itu sendiri, yaitu ilmu atau seni tentang jenderal (the art of generalship). Strategi itu sendiri semula banyak dikembangkan oleh kaum militer, yakni bagaimana memenangkan perang. Namun kini istilah strategi lebih popular pula di kalangan ekonom, industialis, bahkan para ahli pendidikan. Jadi pemikiran strategi kini diartikan bagaimana kita akan memenangkan pasar untuk keperluan produk kita dan sekaligus untuk meyakinkan kita bahwa bahan baku lebih terjamin lebih lama (sampai lebih dari 20 tahun) dari awal perhitungan kita, serta bagaimana kita menggunakannya seefektif mungkin (Pearson, 1990: 2).
Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat. Sir Balford Mackinder (1861-1947), guru besar geostrategi indonesia Universitas London teori yang dikembangkannya tentang “geostrategi continental”, merupakan teori yang saat ini digunakan oleh negara-negara maju maupun negara-negara berkembang (Suradinata, 2005:10).
Berdasarkan keterangan di atas, maka lebih lanjut geostrategi didefinisikan sebagai kebijakan untuk menentukan sarana-sarana, untuk mencapai tujuan politik dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sebagai akibatnya geostrategi menjadi upaya menguasai sumber daya untuk tujuan kelangsungan hidup bangsa

2.              Pengertian Geostrategi Indonesia

Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk  menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Konsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima defile Angkatan Perang (militer) dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang belum/tidak diduduki Belanda (Basry, 1995: 50-51). Namun sayangnya gagasan beliau kurang/tidak dikembangkan oleh para pejabat bawahan karena seperti kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948. Setelah pengakuan kemerdekaan pada tahun 1950 garis besar pembangunan politik kita adalah “nation and character building”, yang sebenarnya merupakan pembangunan jiwa bangsa.
Dapat pula dikatakan bahwa geostrategi indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi geografi indonesia untuk tujuan politik dan hal itu secara rinci dikembangkan dalam pembangunan nasional (Suradinata, 2005:33; Armawi, 2005:1).

B. Ketahanan Nasional
1. Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Nasional
a.     Manusia Berbudaya
Manusia dikatakan makhluk sempurna karena memiliki naluri,kemampuan berfikir, akal dan keterampilan,senantiasa berjuangan mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi materil dan spiritual. Manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan agama, ideologi, politik, ekonomi, sosial, seni/budaya, IPTEK dan HANKAM.
b.    Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi.
1.   Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Pengertian konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dan serasi dalam kehidupan nasional yang melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.
Dari uraian diatas maka dapat diambil dua hakikat pokok dari Ketahanan Nasional Indonesia yaitu :
a. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
b. Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara selaras, serasi, dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

2.   Asas Ketahanan Nasional

a. Asas Kesejahteraan dan Keamaan ; Tingkat kesejahteraan dan keamanaan yang dicapai dalam kehidupan nasional merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional.
b. Asas Komprehensif Integral ; Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh, dan terpadu.
c. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar ; Mawas kedalam ditujukan untuk menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai kemandirian, tetapi  tetap membuka diri terhadap perkembangan dunia. Mawas ke luar ditujukan untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan memerima kenyataan adanya interaksi dan pengaruh perkembangan dunia.
d. Asas Kekeluargaan ; Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan,  kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas kekeluargaan mengakui adanya perbedaan yang dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik.

3.   Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Mandiri
Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas   dan kepribadian.
Dinamis
 Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.
Wibawa
Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
Konsultasi dan Kerjasama
Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
4.   Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Bernegara
            Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1.Aspek Alamiah (Statis)
   a.Geografi
   b.Kependudukan
   c.Sumber kekayaan alam
2.Aspek Sosial (dinamis)
   a.Ideologi
   b.Politik
   c.Ekonomi
   d.Sosial budaya
   e.Ketahanan keamanan
·         Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi merupakan suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideology bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
·         Pengaruh Aspek Politik
Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan. Politik di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu politik dalam negeri dan politik luar negeri.
·         Pengaruh Aspek Ekonomi
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan member corak terhadap kehidupan ekonomi negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar
            Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi sosial dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.
·         Pengaruh Aspek Sosial Budaya
1.      Sosial
Sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan senasib, solidaritas yang merupakan pemersatu.
2.      Budaya
Budaya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cita rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
      Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar :
a.       Religius
b.      Kekeluargaan
c.       Hidup serba selaras
d.      Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi  sosial budaya yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan  masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
·         Pengaruh Aspek Hankam
Pertahan keamanan Indonesia; Kesemesataan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai suatu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan dan keamanan RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan satu fungsi utama dari pemerintahan dan negara RI dan TNI dan POLRI sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional indonesia.
C. Astagatra dalam Ketahanan Nasional Indonesia

  Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
1)      Trigatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
2)         Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Unsur-unsur tersebut dianggap mempengaruhi negara dalam hal mengembangkan kekuatan nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.
Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat kita ketahui melalui pengamatan atas delapan gatra yang sudah disebutkan diatas. Sedangkan lemah/menurunnya tingkat ketahanan nasional akan menurunkan kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman kekuatan yang terjadi.


1.      Aspek Trigatra (tiga aspek alamiah)
Trigatra (Tiga aspek alamiah) adalah aspek-aspek suatu negara yang sudah melekat pada negara itu. Oleh karena itu unsur-unsurnya tidak sama dalam tiap negara. Trigatra meliputi Geografi, Kekayaan alam, dan Kependudukan.
a.      Geografi
Geografi suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan bumi yang dapat dibedakan antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan memberikan gambaran tentang karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.
Menurut letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang berada di daratan, di lautan, atau keduanya.
1)      Negara yang dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan atau serba benua.  
2)      Negara dikelilingi lautan. Dapat dibedakan dalam :
·         Negara kepulauan (Archipelagis state) adalah suatu negara yang bersifat kepulauan (Archipelago)
·          Negara pulau (Island state), berbeda dengan negara kepulauan. Pada negara pulau unsur darat lebih besar daripada unsur laut.
·         Negara mempunyai bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Negaranya sendiri bersifat negara daratan, tetapi mempunyai suatu bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Ini tidak dapat disamakan dengan Negara kepulauan.
·         “Circume marine” state adalah negara yang komponennya hanya dapat dicapai melalui transportasi laut. 

b.      Kekayaan alam

Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi, di     laut, dan di udara dalam wilayah suatu negara yang dapat diperinci sebagai berikut :
a.       Kekayaan alam yang digolongkan dalam :
1. Kekayaan alam hewani (fauna)
2. Kekayaan alam nabati (flora)
3. Kekayaan alam mineral (tambang)

b. Sifat kekayaan alam
·         Dapat diperbaharui (hutan, hewan, dll)
·         Tidak dapat diperbaharui (mineral)

      c. Keberadaan kekayaan alam
·         Diatmosfir (oksigen, sinar matahari dll)
·         Di permukaan bumi (fauna dan flora)
·         Di dalam bumi (barang tambang)

                        Sifat khusus kekayaan alam di bumi ini distribusinya tidak merata dan tidak teratur, sehingga ada negara yang kaya dan Negara yang miskin akan kekayaan alam. Perbedaan akan kekayaan alam ini menyebabkan adanya ketergantungan antara negara yang satu dengan negara lainnya yang dapat menimbulkan problema hubungan internasional yang kompleks. Bila kebutuhan suatu negara tidak terpenuhi, maka negara tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dari negara lain dengan berbagai cara.
                 Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut itulah sering timbul masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Pemanfaatan kekayaan alam yang tidak produktif akan mengundang campur tangan negara lain terutama dari negara industry yang membutuhkan bahan baku bagi industrinya. Oleh karena itu perlu dibina kesadaran nasional untuk memanfaatkan kekayaan alam sebaik-baiknya, sehingga tercapai nilai guna yang maksimal bagi kesejahteraan dan keamanan nasional.

c.        Kependudukan

      Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia adalah faktor penentu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan disuatu negara. Dengan kata lain manusia yang tinggal di suatu negara akan menentukan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional, dalam arti manusialah yang akan mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan suatu negara.
      Masalah yang berkaitan dengan kependudukan adalah :
      a)      Jumlah penduduk
                        Apabila jumlah penduduk bertambah akan bertambah pula jumlah tenaga kerja yang akan dapat dimanfaatkan untuk produksi dan dapat meningkatkan kesejahteraan kerja dan peningkatan keterampilan kerja agar  kapasitas berproduksi meningkat, sebab bila tidak, maka akan menambah pengangguran dengan segala dampaknya akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
      b)      Komposisi penduduk
                        Komposisi penduduk menurut umur banyak mempengaruhi Ketahanan nasional karena jika di presentase kelompok umur terbesar pada umur produktif maka hal ini berarti akan dapat meningkatkan ketahanan nasional tetapi jika yang terbesar kelompok umur non-produktif maka akan dapat melemahkan ketahanan nasional.

      c)      Penyebaran penduduk
                  Penyebaran penduduk akan akan sangat besar pengaruhnya terhadap penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan nasional, karena penyebaran penduduk akan berpengaruh langsung terhadap penyediaan tenaga kerja untuk mengelolah kekayaan alam.
             Namun pada kenyataan manusia ingin selalu bertempat tinggal di daerah yang memungkinkan jaminan kehidupannya yang maksimal, hal ini menyebabkan adanya daerah padat dan daerah jarang penduduknya. Untuk menyebarkan penduduk tersebut pemerinah berupaya dengan melaksanaka program transmigrasi dan penyebaran pembangunan pusat industry dan sebagainya, dan diharapkan usaha tersebut akan dapat meningkatkan ketahanan nasional.

2.     Aspek Panca Gatra (lima aspek sosial)
           
              Panca Gatra meliputi Gatra Geologi, Gatra Politik, Gatra Ekonomi, Gatra Sosial Budaya, Gatra Pertahanan Keamanan.
      1.      Gatra Ideologi
            Ideologi adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran atau doktrin yang dijadikan dasar serta member arah dan tujuan yang ingin dicapai di dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara.
            Ketahanan ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan, hambtan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup ideologi suatu bangsa.
      2.      Gatra Politik
            Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan, dan oleh kekuasaan karena itu masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada di tangan pemerintah. Pemerintah akan menentukan system politik yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan nasionalnya. 
 3.      Gatra Ekonomi 
            Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyrakat di dalam pengelolaan faktor produksi (sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan manajemen) dan distribusi barang dan jasa hasil produksi demi kesejahteraan rakyat, baik fisik maupun mental spiritual.
            Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi (barang dan jasa) serta meningkatkan kelancaran distribusi (barang dan jasa) secara merata ke seluruh wilayah negara.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi kethanan ekonomi, antara lain :
          Bumi dan Sumber Alam, meliputi :
      ·         Tenaga kerja
·         Modal
·         Industrialisasi
·         Teknologi
·         Hubungan ekonomi luar negeri
·         Prasarana
·         Manajemen


4.      Gatra Sosial Budaya
            Istilah sosial budaya menunjukkan dua segi kehidupan bersama dari manusia, yaitu segi kemasyaralatan dan segi kebudayaan.
      1)      Kemasyarakatan
           Untuk memelihara kelangsungan hidupnya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka manusia harus hidup berkelompok dan berhubungan dengan lingkungannya, dengan kata lain harus bermasyarakat (bekerjasama satu dengan lainnya). Hidup bermasyarakat akan lebih baik bila diwadahi dalam suatu organisasi dan kehidupan diatur dalam suatu tertib social yang dapat menampung semua aspirasi seluruh warganya.
      2)      Kebudayaan
           Budaya adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat dimanifestasikan dalam tingkah laku yang sudah melembaga. Tingkah laku masyarakat kebudayaan tercipta karena faktor yaitu :
a)      Organ biologis manusia dalam arti kebutuhan hakiki manusia
b)      Lingkungan alam yang melahirkan kebiasaan manusia yang hidup disuatu daerah
c)      Lingkungan sejarah
d)     Lingkungan psikologis

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan di bidang social budaya adalah :
a.       Tradisi
b.      Pendidikan
c.       Kepemimpinan Nasional
d.      Tujuan Nasional
e.       Kepribadian Nasional


5.   Gatra Pertahanan Keamanan
            Pertahanan keamanan (Hankam) adalah upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata TNI/POLRI sebagai intinya mempertahankan dan mengamankan bangsa dan Negara serta hasil perjuangannya. Pertahanan keamanan adalah merupakan salah satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan untuk mencapai keamanan bangsa dan Negara serta hasil perjuangannya.
            Upaya meningkatkan ketahanan nasional di bdang Hankam adalah peningkatan partisipasi seluruh rakyat an seluruj kekuatan nasional sesuai fungsi dan profesinya dalam upaya bela negara.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang Hankam adalah : 
a.       Doktrin
b.      Wawasan nasional
c.       Sistem hankam
d.      Kondisi geografis negara
e.       Manusia
f.       Integrasi TNI/POLRI dan rakyat
g.      Pendidikan dan kewarganegaraan
h.      Material
i.        Ilmu dan teknologi
j.        Manajemen
      k.      Pengaruh luar negeri
      l.        Kepemimpinan 

      C.    Hubungan antar Gatra-gatra Ketahanan Nasional

      1.      Hubungan antar Gatra dalam Tri Gatra :
      a.       Hubungan antara Geografis dengan kekayaan alam :
      1.      Lokasi dan posisi geografis,akan menentukan jenis kekayaan alam yang dikandungnya.
2.      Lokasi geografis yang mengandung sumber kekayaan alam, menentukan pengelolaan dan distribusinya.
3.      Pengelolaan kekayaan alam dan distribusinya, sangat bergantung geografisnya.
b.      Hubungan antar Gatra Geografis dengan Kemampuan Penduduk :
1.      Mata pencaharian penduduk erat dengan lokasi, posisi, dan kondisi geografis.
2.      Adat istiadat penduduk, banyak dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat tinggalnya.
      3.      Tingkat kesejahteraan penduduk sangat bergantung kepada kemampuan penduduk dalam memanfaatkan lokasi dan posisi geografisnya.
c.       Hubungan antar Kekayaan Alam dengan Kemampuan Penduduk :
1.      Taraf hidup pendudu, sangat dipengaruhi oleh kecerdasan, keterampilan dan ketangkasan penduduk dalam mengelolah kekayaan alam.
2.      Kekayaan alam akan bermanfaat, jika dikelola penduduk yang kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.
3.      Distribusi penduduk ke tempat sumber kekayaan alam, akan lebih meningkatkan taraf hidupnya.

      2.      Hubungan antar Gatra dalam Panca Gatra
a.       Hubungan antara ideologi dengan politik :
1.      Ideologi nasional akan mempengaruhi sistem politi nasional.
2.      Ideologi nasional merupakan sumber inspirasi alam menyusun perundang-undangan negara atau politik nasional.
3.      Ideology nasional merupakan penentu supra dan struktur politik dalam menentukan keputusan politik bagi pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa.
      b.      Hubungan antara Ideologi dengan ekonomi :
      1.      Ideologi nasional menentukan system perekonomian yang dianut bangsa dan negara.
      2.      Ideologi nasional mempengaruhi hubungan industrial Pancasila dengan hubungan pengusaha dan buruh.
      3.      Ideologi nasional melandasi cara berfikir penduduk dalam menentukan produksi dan distribusinya.
      c.       Hubungan antara ideologi dengan social budaya :
      1.      Ideologi nasional mempengaruhi bentuk hubungan sosial antar penduduk di suatu negara.
      2.      Ideologi nasional sangat mempengaruhi produk dan bentuk kehidupan sosial budaya suatu bangsa.
d.      Hubungan antara Ideologi dan Hankam :
1.      Ancaman terhadap negara, pada umumnya diarahkan untuk meniadakan ideologi negara.
2.      Ideologi dan Hankam menentukan sistem Hankam Indonesia.
e.       Hubungan antara Politik dengan Ekonomi :
      1.      Tingkahlaku pilitik bangsa dapat terpengaruh oleh tingkat ekonomi bangsa.
      2.      Keputusan politik pemerintah dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
f.       Hubungan antara Politik dengan Sosisl Budaya :
1.      Situasi politik negara akan mempengaruhi pembangunan sosial budaya bangsa.
2.      Tingkahlaku politik bangsa dipengaruhi oleh faktor kehidupan sosial budaya (kecerdasan, ketaatan, keakraban, dll)
      g.       Hubungan antara Politik dengan Hankam :
      1.      Situasi politik negara sangat besar pengaruhnya terhadap stabilitas keamanan.
      2.      Keadaan politik yang stabil dan dinamik, memberi rasa aman, terlaksananya pembangunan nasional dan ketahanan nasional secara mantap.
      3.      Sistem politik yang berjalan di suatu negara, mempengaruhi sistem Hankam negara tersebut.
h.      Hubungan antara Ekonomi dengan Sosial Budaya :
1.      Kemegahan sosial budaya bangsa, mencerminkan tingkat kesejahteraan fisik dan mental.
2.      Tingkat kemakmuran ekonomi suatu bangsa, mempengaruhi tingkahlaku sosial dan perkembangan budaya bangsa.
i.        Hubungan antara Ekonomi dengan Hankam :
1.      Stabilitas keamanan mempengaruhi kelancaran pembangunan nasional.
2.      Tingkat kemampuan ekonomi bangsa mempengaruhi pembangunan Hankam.
j.        Hubungan antara Sosial Budaya dengan Hankam :
1.      Stabilitas keamanan yang mantap, memberi kesempatan untuk pembangunan sosial budaya (parawisata, kesejahteraan dll)
      2.      Keadaan sosial budaya yang timpang dan kontadiksi, dapat menibulkan ketegangan sosial budaya yang akhirnya dapat berkembang menjadi revolusi sosial yang membahayakan ketahanan nasional. 

       3.         Hubungan antara Tri Gatra dengan Panca Gatra :
      1.      Kekuatan dan kelemahan aspek Tri Gatra sangat berpengaruhterhadap kehidupan pada aspek Panca Gatra dan sebaliknya.
      2.      Ketahanan nasional yang bulat dan utuh, di dalamnya terkandung hubungan erat antar gatra dalam seluruh kehidupan nasional.
      3.      Aspek Tri Gatra dan Aspek Panca Gatra berhubungan secara holistik-sinergistik, artinya kedua aspek tersebut saling bergantung, saling mengisi dan saling mengikat secara terpadu.


      D.    Hakekat Ancaman Asta Gatra

1.       Ancaman Unsur Tri Gatra

      a)      Lokasi dan Posisi Geografis negara :
      1.      Dampak lingkungan yang mengkibatkan polusi udara, polusi air, polusi suara, polusi bumi, polusi bau dan polusi rumah tangga.
      2.      Keterbukaan posisi geografisindonesia dari segala penjuru dunia, yang dapat membuka kerawanan dari berbagai Negara.

      b)      Keadaan dan Kekayaan alam Indonesia :
1.      Masih kurangnya modal untuk mengelolah kekayaan alam dan keterampilan penduduk yang masih relative kurang.
2.        Kesediaan tenaga ahli luar negeri yang ingin mengelolah/menggali sumber kekayaan alam kita.

      c)      Kependudukan :
      1.      Penyebaran penduduk ke seluruh wilayah Indonesia dan kepadatan penduduk yang belum merata di wilayah luar Jawa, menyebabkan kerawanan perbatasan dengan negara tetangga.
      2.      Masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat kita terhadap fungsi dan makna ketahanan nasional bagi bangsa Indonesia.

      2. Ancaman Unsur Panca Gatra
      a)      Ideologi :
      1.      Masih adanya sikap sekelompok masyarakat kita yang belum menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
      2.      Tindakan para pejabat negara kita yang overacting terhadap pelaksanaan Pancasila dan demokrasi Pancasila.
      3.      Usaha-usaha para penganut PKI dan anteknya yang ingin merubah pancasila dengan ideologi komunis.
      b)      Politik :
      1.      Adanya usaha penyimpangan dari kelompok tertentu yang tidak setuju dengan sistem politik demokrasi Pancasila.
2.      Kegiatan oknum organisasi peserta pemilu (OPP) yang menyebarkan isyu-isyu bahwa sistem politik kita tidak demokratis.
3.      Kegiatan provokator dalam Pemilu, yang tidak melaksanakan Pemilu secara tanggungjawab.
4.      Masih adanya sikap sekelompok tertentu, yang belum memahami tentang kehidupan politik Indonesia.
      c)      Ekonomi :
1.      Tingkat atau kualitas para pekerja Indonesia (TKI) yang masih rendah.
2.      Masih keterbatasan kemampuan modal perekonomian kita.
3.      Adanya kegiatan kelompok ekonom mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan kepentingan rakyat.
4.      Masih adanya penerapan sistem ekonomi lain yang tidak diterapkan di Indonesia oleh golongan atau kelompok tertentu.
      d)     Sosial Budaya :
1.      Masih adanya oknum yang menerapkan konsep individualis yang mengorbankan orang lain.
2.      Beredarnya kaset video biru yang tidak terkontrol, yang menunjukkan kesenangan dan perilaku budaya dan adat asing, sehingga dapat merusak moral bangsa.
3.      Keengganan generasi muda, untuk mempelajari budaya asli daerahnya dan budaya nasional.
4.      Adat istiadat daerah yang tidak menunjang pembangunan nasional.


      e)      Hankam :
      1.      Adanya kegiatan kelompok ekstrim yang menghasut masyarakat untuk menentang pemerintahan yang sah.
      2.      Usaha-usaha sisa-sisa G.30.S/PKI yang mempengaruhi rakyat Indonesia untuk tidak mau melaksanakan Siskamling.
      3.      Sikap masyarakat tertentu yang melimpahkan urusan keamanan kepada aparat keamanan saja.
      4.      Tindakan agressor/intervensi dari negara lain terhadap negara kita. 



PENUTUP

      Kesimpulan

Geostrategi didefinisikan sebagai kebijakan untuk menentukan sarana-sarana, untuk mencapai tujuan politik dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sebagai akibatnya geostrategi menjadi upaya menguasai sumber daya untuk tujuan kelangsungan hidup bangsa.
Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep ketahanan nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
Unsur-unsur tersebut dianggap mempengaruhi negara dalam hal mengembangkan kekuatan nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.


DAFTAR PUSTAKA

Loman, Bolam. 2014. Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Palembang : Univesitas Sriwijaya.
Penyusun Buku Ajar MPK.2010.Pendidikan Kewarganegaraan.Indralaya: Unit Pengembangan Teknis-MPK Universitas Sriwijaya.
Kasmar,Siti,2013.Geostrategi. [online]. rantie.blogspot.com/2013/04/pendidikan-kewarganegaraan geostrategi.html. diakses 29 maret 2015
Ismail, Asri. 2013. ketahanan nasional Indonesia dan Astagatra.[online].https://www.lifeeducation09.com/2013/01/ketahanan-nasional-Indonesi-dan-astagatra_1915.html. diakses  30 maret 2015


0 komentar:

Posting Komentar